KiosAgri

Wereng Batang Coklat, Hama Utama Pada Padi

Hama WBC betina yang tidak bisa berpindah karena sedang bertelur

Wereng Batang Coklat atau disingkat WBC adalah salah satu hama utama pada padi sawah yang paling ditakutkan oleh petani. Meskipun jumlah WBC masih sedikit (<10 ekor per rumpun) di pertanaman, para petani sudah mulai mengambil langkah antisipasi guna menghalau berkembangnya WBC menjadi populasi yang lebih banyak lagi. Pasalnya, sekali hama ini bertelur akan mampu menghasilkan 100-600 butir dengan waktu menetas selama 7-10 hari. Bayangkan apabila ada satu betina yang bertelur kemudian keseluruhan telur tersebut menetas dan menjadi WBC dewasa, maka pertanaman padi akan sangat terancam akan ledakan WBC apabila tidak dikendalikan.

Bahaya yang Ditimbulkan oleh Wereng Batang Coklat 

Spesies hama WBC dalam bahasa latin adalah Nilaparvata lugens Stal. sebenarnya sudah lama dikenal sebagai hama pada tanaman padi. Pada tahun 1970 hama ini mengalami ledakan populasi yang mengancam produksi dan menjadikannya sebagai hama utama pada padi. Ada beberapa hal yang menyebabkan hama ini mampu bertahan hingga saat ini, diantaranya adalah:

  1. Penggunaan varietas unggul secara terus menerus menyebabkan timbulnya biotipe baru pada hama WBC.
  2. Penanaman yang terlalu rapat mendukung hama ini tumbuh berkembang pada pertanaman.
  3. Penggunaan pestisida yang kurang bijak sehingga hama WBC menjadi resisten terhadap upaya pengendalian.
  4. Tidak ada pergiliran pola tanam sehingga menyebabkan hama ini dapat berkembang biak terus menerus tanpa terputus rantai hidupnya.
  5. Penanaman tidak serempak yang juga menyebabkan rantai hidup hama WBC menjadi lebih panjang karena tersedia makanan dari lokasi lainnya.

Serangan hama WBC dapat menyebabkan penurunan hasil produksi hingga beberapa kuintal gabah bahkan puso (gagal panen) apabila serangannya sangat parah. Masalahnya, hama WBC ini merupakan vektor penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa yang dengan mudah terbang ke sana-sini. Apabila hama ini berpindah dari satu tanaman padi ke tanaman lainnya, maka dapat menyebarkan virus ini secara cepat hingga menimbulkan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa. Selain itu hama WBC sendiri juga menghisap cairan dalam jaringan pengakut tanaman padi yang menyebabkan padi tidak mampu menghasilkan bulir hingga mati.

Gejala yang Ditimbulkan

Apabila dalam satu area pertanaman padi terdapat spot melingkar dengan gejala daun berwarna kuning maka sudah patut untuk mencurigai hadirnya hama Wereng Batang Coklat. Hama ini memiliki pola penyebaran yang terpusat pada satu tanaman, kemudian setelah dia menginvasi satu tanaman tersebut, maka akan menyebar ke segala arah dalam bentuk lingkaran. Tanaman yang menguning akibat serangan hama WBC, lama kelamaan akan mongering dengan cepat seperti terbakar atau disebut sebagai hooperburn.

Gejala kuning pada padi dalam bentuk circle harus diwaspadai adanya WBC

Langkah Pencegahan dan Pengendalian Wereng Batang Coklat

Langkah pencegahan dan pengendalian hama Wereng Batang Coklat tidak bisa dilakukan secara gegabah, harus dengan perhitungan berdasarkan fakta di lapangan. Jangan sampai langkah pengendalian yang kita lakukan justru dapat menimbulkan ledakan populasi hama WBC dikemudian hari yang dapat merugikan para petani.

Berikut adalah beberapa langkah pengendalian hama WBC dari sejak pratanam hingga fase berbunga berdasarkan Buku Pedoman Pengendalian OPT Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat tahun 2013:

  1. Pratanam
  • Perencanaan pemilihan varietas tahan
  • Pemusnahan sisa tanaman yang terserang virus
  • Pemusnahan bibit yang terserang virus terbawa WBC
  1. Fase Persemaian
  • Pemantauan populasi WBC dan musuh alaminya, sekurang-kurangnya 1 minggu sekali
  • Gunakan agens hayati apabila ditemukan populasi WBC di bawah ambang pengendalian
  1. Fase Tanam atau Anakan Maksimum
  • Tanamlah varietas yang telah terbukti tahan di wilayah tersebut
  • Eradikasi (musnahkan) selektif tanaman yang terserang ringan sampai dengan berat dan eradikasi total tanaman yang terserang berat
  • Penggunaan agen hayati
  • Penggunaan insektisida diizinkan apabila populasi WBC ≥ 10 ekor/rumpun pada tanaman umur < 40 hari setelah tanam atau populasi ≥ 20 ekor/rumpun tanaman pada tanaman berumur ≥ 40 hari setelah tanam
  1. Fase Tanaman Tua (Primordia sampai dengan Berbunga)
  • Penggunaan agens hayati apabila populasi masih di bawah ambang pengendalian
  • Penggunaan insektisida yang diizinkan dan efektif apabila populasi WBC mencapai ≥ 20 ekor/rumpun pada tanaman berumur  ≥ 40 hari setelah tanam
  • Berdasarkan perhitungan kondisi lapangan.

Sekali lagi pengendalian hama WBC ini harus bijaksana yang disesuaikan dengan kondisi lapang karena sebenarnya segala sesuatu yang tersaji di alam diciptakan secara berpasangan. Apabila ada hama maka ada pula musuh alaminya yang menjadi predator langsung hama WBC ini. Jangan sampai, penggunaan insektisida atau bahan-bahan tersebut membunuh musuh alami yang bermanfaat dan justru meningkatkan populasi hama. Musuh alami yang sangat membantu petani dalam menekan populasi hama WBC yaitu predator berupa laba-laba, kepik mired, kumbang carbid dan coccinelid; parasit telur seperti Anagrus sp dan Gonatocerus sp; serta pathogen serangga seperti cendawan Metarhizium sp dan cendawan Beauveria bassiana.

Hama Wereng Batang Coklat adalah salah satu hama padi dari sekian hama potensial yang mengancam pertanaman padi. Sudah sepatutnya para petani dan praktisi pertanian memperhatikan ancaman yang datang dari hama ini dengan melakukan tindakan sejak awal mulai dari pengamatan hingga langkah antisipasi guna menangkal serangan hama WBC.

Sumber Informasi:

Dispertajabar, 2013. Buku Pedoman Pengendalian OPT Tanaman Pangan. Bandung: Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 299hal.

Link artikel: https://evrinasp.com/wereng-batang-coklat-hama-utama-padi/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja